Rabu, 07 Februari 2018

Membangun Kasus Open Data untuk Memerangi Korupsi di Indonesia

Berita Ekonomi Asia -- Pada tanggal 21 Maret, Open Data Lab Jakarta Foundation, bersama dengan Transparency International Indonesia dan Open Government Indonesia, dan dengan dukungan Ford Foundation mengadakan diskusi meja bundar mengenai "Open Data and the Fight Against Corruption in Indonesia".Acara akan diadakan di Kantor Presiden di Jakarta, Indonesia, dengan perwakilan dari masyarakat sipil, pemerintah, dan akademisi yang datang.Dialog tersebut akan berfokus pada penelitian yang baru-baru ini dirilis yang menunjukkan lima negara kunci G20 - termasuk Indonesia - telah gagal memenuhi komitmen mereka untuk mengatasi korupsi melalui publikasi data pemerintah terbuka.Ini dimulai pada tahun 2015, ketika G20 sepakat bahwa pemerintah harus mempublikasikan data pemerintah sebagai data terbuka - yang memungkinkan warga untuk memantau arus dana pemerintah, alokasi sumber daya publik, kegiatan pengadaan dan melacak sumber keuangan kampanye politik dengan lebih baik.

Berita Ekonomi Asia -- membantu mengurangi korupsi Memerangi Korupsidi Indonesia Korupsi di Indonesia telah mengambil bentuk yang beragam dan kompleks.Diperkirakan bahwa kejahatan tersebut merugikan kerugian pemerintah sebesar Rp 31.077 triliun setiap tahunnya.Dengan demikian, upaya untuk mempromosikan tata pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel telah meningkat dalam dekade terakhir.Paling sering, pendekatan ini berusaha memanfaatkan elemen transparansi dan informasi bersamaan dengan beberapa bentuk keterlibatan atau partisipasi warga negara, dengan tujuan mempengaruhi tindakan pemerintah agar lebih responsif dan akuntabel.

Berita Ekonomi Asia -- Mengapa Open Data.Data terbuka muncul sebagai alat penting dalam memerangi korupsi.Jika data pemerintah dipublikasikan sebagai data terbuka, hal itu dapat menyebabkan peningkatan transparansi kegiatan pemerintah, anggaran dan pengeluaran untuk warga negara, yang memungkinkan berbagai intervensi akuntabilitas.Pada tahun 2015, G20 Anti-Corruption Open Data Principles dikembangkan sebagai langkah awal untuk memanfaatkan data terbuka sebagai alat penting untuk memungkinkan budaya transparansi, akunkemampuan dan akses terhadap informasi dan mencegah korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Pada saat itu, G20 sepakat bahwa prinsip-prinsip tersebut harus didasarkan pada International Open Data Charter, yang berfokus pada peningkatan akses terhadap, dan pelepasan dan penggunaan data pemerintah, untuk memperkuat perang melawan korupsi.Pertanyaannya sekarang, apakah negara-negara tersebut memenuhi komitmen mereka.Penilaian Penelitian ini dilakukan oleh Transparency International dan Web Foundation, menilai sejauh mana kelompok terpilih negara-negara G20, yaitu Brazil, Prancis, Jerman, Indonesia dan Afrika Selatan, telah memenuhi komitmen mereka untuk memerangi korupsi dengan menerapkan dan melaksanakan prinsip dan tindakan G20.Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menempatkan keterbukaan informasi publik di depan dan pusat agenda pemerintah terbuka dan anti-korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Negara ini memiliki kerangka hukum dan kelembagaan yang komprehensif yang menjamin hak warga negara untuk mengakses informasi publik.NeverthTidak adanya prosedur yang jelas dan staf yang terlatih dan adanya peraturan yang bertentangan menghalangi akses dan penggunaan kembali informasi publik.Terlepas dari anggaran, daftar perusahaan dan data pengadaan publik, akses ke data kunci anti-korupsi tetap terbatas.Agar data terbuka dapat memberi dampak signifikan pada kegiatan anti-korupsi di Indonesia, harus ada usaha bersama untuk menciptakan dan menumbuhkan lingkungan di mana data terbuka dapat digunakan secara aktif sebagai alat untuk antikorupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Upaya semacam itu akan memerlukan penguatan kerangka kerja kelembagaan, perbaikan tata kelola data dan praktik manajemen dan melibatkan warga negara dalam prosesnya.Tentang Acara Acara berfokus pada diskusi tentang temuan laporan, dan juga lokakarya cepat untuk mengidentifikasi peluang untuk penelitian lebih lanjut, advokasi, dan inovasi.Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara tersebut atau mendiskusikan laporan Indonesia, email Glenn Maail Berita Ekonomi Asia atau ikuti kami diTwitter @ODLabJkt saat kita langsung menciak dari acara tersebut.Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan Lab Jakarta dengan mengunjungi halaman proyek dan blog kami, dan temukan model dan pendekatan inovatif kami melalui sumber daya kami.

Berita Ekonomi Asia -- Agenda Kegiatan Waktu Kegiatan 12:30 - 13:00 Pendaftaran 13:00 - 13:10 Keterangan Selamat Datang 13.10 - 13.25 Latar Belakang Riset Data Terbuka AC G20 13.25 - 13.40 Presentasi hasil Penelitian Data Terbuka G20 di Indonesia 13: 40 - 14:00 Tanya Jawab 14:00 - 15:15 Workshop: Kesempatan untuk Penelitian, Advokasi, dan Inovasi Lokakarya ini akan berfokus pada bidang: Kepemilikan yang bermanfaat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...