Jumat, 05 April 2019

Membangun Kasus untuk Data Terbuka untuk Memerangi Korupsi di Indonesia

Berita Ekonomi Asia -- Pada 21 Maret, Open Data Lab Jakarta Foundation dari Web Foundation, bersama dengan Transparency International Indonesia dan Open Government Indonesia, dan dengan dukungan Ford Foundation mengadakan diskusi meja bundar tentang "Data Terbuka dan Pertarungan Melawan Korupsi di Indonesia".Acara ini akan diadakan di Kantor Presiden di Jakarta, Indonesia, dengan perwakilan dari masyarakat sipil, pemerintah, dan akademisi datang.Dialog akan fokus pada penelitian yang baru-baru ini dirilis yang menunjukkan lima negara G20 utama - termasuk Indonesia - telah gagal memenuhi komitmen mereka untuk memberantas korupsi melalui publikasi data pemerintah terbuka.Ini tanggal kembali ke 2015, ketika G20 sepakat bahwa pemerintah harus mempublikasikan data pemerintah sebagai data terbuka — yang akan memungkinkan warga negara untuk lebih memantau aliran dana pemerintah, alokasi sumber daya publik, kegiatan pengadaan, dan melacak sumber keuangan kampanye politik, dengan demikian membantu mengekang korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Memerangi Korupsidi Indonesia Korupsi di Indonesia telah mengambil bentuk yang beragam dan kompleks.Diperkirakan bahwa kejahatan semacam itu telah merugikan pemerintah sebesar Rp 31.077 triliun setiap tahunnya.Dengan demikian, upaya untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih terbuka dan bertanggung jawab telah meningkat dalam dekade terakhir.Paling sering, pendekatan-pendekatan ini berusaha untuk meningkatkan elemen-elemen transparansi dan informasi bersama dengan beberapa bentuk keterlibatan atau partisipasi warga, dengan tujuan mempengaruhi tindakan pemerintah agar lebih responsif dan akuntabel.

Berita Ekonomi Asia -- Mengapa Membuka Data.Data terbuka muncul sebagai alat penting dalam perang melawan korupsi.Jika data pemerintah dipublikasikan sebagai data terbuka, ini dapat mengarah pada peningkatan transparansi kegiatan pemerintah, anggaran dan pengeluaran untuk warga negara, yang memungkinkan dilakukannya berbagai intervensi akuntabilitas.Pada 2015, Prinsip-prinsip Data Terbuka Anti-Korupsi G20 dikembangkan sebagai langkah pertama menuju memanfaatkan data terbuka sebagai alat penting untuk memungkinkan budaya transparansi, akunkemampuan dan akses ke informasi dan mencegah korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Pada saat itu, G20 sepakat bahwa prinsip-prinsip tersebut harus didasarkan pada Piagam Data Terbuka Internasional, yang berfokus pada peningkatan akses ke, dan pelepasan dan penggunaan data pemerintah, untuk memperkuat perang melawan korupsi.Pertanyaannya sekarang adalah, sudahkah negara memenuhi komitmen mereka.Penilaian Studi ini bersama-sama dilakukan oleh Transparency International dan Web Foundation, menilai sejauh mana kelompok negara-negara G20 terpilih, yaitu Brasil, Prancis, Jerman, Indonesia dan Afrika Selatan, telah memenuhi komitmen mereka untuk memerangi korupsi dengan menerapkan dan mengimplementasikan prinsip dan tindakan G20.Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menempatkan pengungkapan informasi publik di bagian depan dan tengah dari pemerintahan terbuka dan agenda anti-korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Negara ini memiliki kerangka hukum dan kelembagaan yang komprehensif yang menjamin hak warga negara untuk mengakses informasi publik.Tidak pernahTerlebih lagi, kurangnya prosedur yang jelas dan staf yang terlatih secara memadai dan adanya peraturan yang saling bertentangan menghalangi baik akses ke dan penggunaan kembali informasi publik.Terlepas dari anggaran, daftar perusahaan dan data pengadaan publik, akses ke set data antikorupsi masih terbatas.Agar data terbuka memberikan dampak signifikan pada kegiatan antikorupsi di Indonesia, harus ada upaya bersama untuk menciptakan dan menumbuhkan lingkungan di mana data terbuka dapat secara aktif digunakan sebagai alat anti korupsi.

Berita Ekonomi Asia -- Upaya semacam itu akan membutuhkan penguatan kerangka kelembagaan, meningkatkan tata kelola data dan praktik manajemen dan melibatkan warga negara dalam proses tersebut.Tentang Acara Acara ini berfokus pada diskusi temuan laporan, dan juga lokakarya cepat untuk mengidentifikasi peluang untuk penelitian lebih lanjut, advokasi, dan inovasi.Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara tersebut atau membahas laporan Indonesia, kirim email ke Glenn Maail Berita Ekonomi Asia atau ikuti kami diTwitter @ODLabJkt saat kami tweet langsung dari acara tersebut.Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan Lab Jakarta dengan mengunjungi halaman proyek dan blog kami, dan menemukan model dan pendekatan inovatif kami melalui sumber daya kami.

Berita Ekonomi Asia -- Agenda Acara Waktu Kegiatan 12:30 - 13:00 Pendaftaran 13:00 - 13:10 Ucapan Selamat Datang 13.10 - 13.25 Latar Belakang Penelitian Data Terbuka G20 AC 13.25 - 13.40 Penyajian hasil Penelitian Data Terbuka G20 AC Penelitian Indonesia 13: 40 - 14:00 T&J 14:00 - 15:15 Lokakarya: Peluang untuk Penelitian, Advokasi, dan Inovasi Lokakarya ini akan fokus pada bidang: Kepemilikan yang menguntungkan / registrasi perusahaan Basis data pejabat publik / Deklarasi aset Anggaran pemerintah dan pengeluaran Pengadaan publik : 15 Keterangan Penutup .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...