Jumat, 11 Oktober 2019

Menteri Indonesia ditusuk oleh pasangan yang terhubung dengan IS

Dua anggota jaringan teror yang terkait kelompok Negara Islam menikam kepala menteri keamanan Indonesia Wiranto pada hari Kamis, kata kepala intelijen, mengirim politisi yang kuat ke operasi darurat untuk luka-lukanya. Gambar-gambar televisi menunjukkan petugas keamanan menggugat seorang pria dan wanita ke tanah di Pandeglang di pulau Jawa setelah serangan terhadap Wiranto, yang menggunakan satu nama, saat ia keluar dari kendaraan. 

Para tersangka diidentifikasi sebagai Syahril Alamsyah, 31 tahun, dan Fitri Andriana, 21 - pasangan yang sudah menikah, menurut media setempat. Mereka adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok ekstremis yang bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri di gereja-gereja di kota terbesar kedua di Indonesia Surabaya tahun lalu, kepala Badan Intelejen Negara Budi Gunawan mengatakan kepada wartawan di Jakarta. JAD adalah di antara lusinan kelompok radikal yang telah menjanjikan kesetiaan kepada kelompok Negara Islam (IS) di Indonesia, yang telah lama berjuang dengan militan Islam. Wiranto, 72 - yang menurut polisi adalah salah satu dari beberapa sasaran dalam rencana pembunuhan yang gagal sebelumnya - dilarikan dengan helikopter ke ibukota, tempat ia dirawat karena dua luka pisau di perutnya.

 Operasi tiga jam "berjalan baik", sekretaris kabinet Indonesia Pramono Anung mengatakan kepada wartawan di rumah sakit militer Gatot Subroto. Anung mengatakan dia baru saja melihat Wiranto, yang "operasinya telah selesai dan dia memasuki ICU." "Itu ditangani dengan sangat baik oleh rumah sakit," katanya dalam video yang diposting oleh situs berita detik.com. Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan Wiranto "dalam operasi dan saya meminta semua orang Indonesia berdoa agar ia sembuh segera." "Dan saya meminta bantuan semua orang dalam memerangi radikalisme dan terorisme karena kita hanya bisa melakukannya bersama," tambahnya. Upaya pembunuhan itu terjadi hanya lebih dari seminggu sebelum Widodo memulai masa jabatan kedua sebagai pemimpin negara kepulauan di Asia Tenggara yang berpenduduk 260 juta orang, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia. Tiga lainnya - seorang kepala polisi setempat dan dua pembantu - juga menderita luka-luka akibat serangan Kamis, tetapi pihak berwenang mengatakan mereka memiliki luka-luka yang tidak mengancam jiwa.

- 'Bertempur dengan polisi' -

 Seorang saksi mata mengatakan kepada wartawan AFP bahwa penyerang wanita itu mengenakan pakaian yang menutupi tubuh dan wajahnya. "Ketika mobil berhenti, ada orang-orang yang berputar-putar, melindunginya," katanya. "Tapi seorang pria masuk ke lingkaran dan menikam Wiranto. Wanita itu juga mencoba menikamnya. Dia ditangkap dan wanita itu melawan polisi." Tahun lalu, JAD melancarkan gelombang pemboman bunuh diri oleh keluarga - termasuk anak-anak muda - di gereja-gereja di Surabaya, menewaskan selusin jemaat. Banyak serangan masa lalu oleh militan Indonesia telah melawan polisi dan simbol negara lainnya. 

Pihak berwenang secara rutin menangkap tersangka militan setia-IS yang mereka klaim sedang merencanakan bom dan serangan lainnya. "Anggota JAD menargetkan apa yang mereka sebut Ansharut Thagut (tirani) dan itu termasuk pejabat senior pemerintah," kata Muhammad Syauqillah, direktur program Pusat Studi Terorisme Universitas Indonesia. Wiranto, pensiunan kepala angkatan bersenjata dan kandidat presiden yang gagal, diangkat ke jabatannya pada tahun 2016 dan mengawasi beberapa departemen, termasuk urusan luar negeri dan kementerian pertahanan. Dia telah menghadapi kontroversi atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan pendudukan Indonesia yang brutal di Timor Timur. Pada bulan Mei, polisi mengatakan Wiranto dan tiga pejabat tinggi lainnya menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan yang gagal terkait dengan kerusuhan mematikan di Jakarta setelah kemenangan pemilihan ulang Widodo. Sekelompok enam orang - ditangkap sebelum mereka dapat melakukan pembunuhan - berencana untuk membunuh para pejabat dan seorang pemungut suara pemilu dalam upaya untuk menjerumuskan negara ke dalam kekacauan, kata polisi pada saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...