Selasa, 19 September 2017

Masa hukuman penghujatan untuk Gubernur DKI Jakarta adalah "ratapan sirene peringatan" di Indonesia

Berita Ekonomi Asia -- .

Untuk pertama kalinya dunia melihat "lebih jelas" sikap "tolerasi" Indonesia terhadap multi etnis dan multi agama di negaranya. Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama islam, menolak dengan keras adanya pemimpin yang berlatar belakang non muslim. Banyak yang lebih memilih calon pemimpinnya yang tidak berkualitas tapi se-iman, bahkan gubernur yang menjadi pemenang sekarang adalah bangsa indonesia yang mempunyai garis keturunan arab, dan beragama islam. Sikap "toleransi" Indonesia selama ini lebih mencerminkan sikap toleransi dari kelompok minoritas terhadap kelompok mayoritas daripada sebaliknya. Pembakaran kuil, kelenteng dan gereja sudah sering terjadi di Indonesia, dan sampai saat ini hanya tindakan-tindakan kecil yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Islam yang dulu adalah agama pendatang sama seperti agama nasrani, sudah menjadi tuan rumah di negara Indonesia, dan mungkin dunia?. Bagaimana mungkin negara yang dulunya adalah negara yang bermayoritas buddha sekarang tertindas di negaranya sendiri? Aksi Bela Rohingya patut dianggap lelucon, tindakan anarkis dan ancaman-ancaman kelompok muslim terhadapa kelompok minoritas terutama yang beragam buddha sepertinya merupakan aksi "balas dendam" umat muslim Indonesia terhadap umat buddha. Bukannya membantu pengungsi rohingya, tapi malah mengangkat senjata untuk berperang melawan tentara Myanmar. Semua ini membuat beberapa kelompok intelektual yang memegang peran penting pada perekonomian di Indonesia mulai khawatir. Beberapa Pengusaha-pengusaha muda Indonesia yang termasuk dalam kelompok minoritas mulai mencoba berinvestasi di Vietnam, China, Filipina dan Laos. Bahkan kelompok muslim moderat di Indonesia banyak yang tidak sepaham dengan kelompok islam garis keras di Indonesia yang semakin hari semakin besar pengaruhnya di Indonesia. Presiden Indonesia sekarang Jokowi sempat diisukan sebagai PKI karena terlihat bersikap toleran terhadap kelompok minoritas di Indonesia. Seorang presiden Indonesia harus antipati terhadap minoritas supaya tidak dituduh sebagai PKI. PKI adalah partai komunis indonesia, yang berdiri pada jaman order lama, dan selalu dijadikan isu untuk menggulingkan pemerintah yang sah. Pada pemerintahan order lama, presiden RI pertama Soekarno digulingkan oleh Soeharto dengan menggunakan isu PKI, saat itu jutaan rakyat Indonesia terbunuh oleh tentara yang dipimpin oleh Soeharto. Pembersihan etnis cina atas dasar PKI berhasil dilakukan dengan sempurna oleh Soeharto. Tahun 1998, terjadi lagi bentrokan antara pemerintah rezim Soeharto dengan rakyat Indonesia, lagi lagi kelompok minoritas Indonesia menjadi korban, ribuan bahkan puluhan ribu etnis cina dibunuh, diperkosa dan dibakar, dan lagi-lagi dengan alasan PKI. Pada awal tahun 2017, beberapa kelompok radikal islam garis keras bersama-sama dengan kelompok politik haluan kiri mencoba melakukan kudeta dengan alasan PKI, tapi dapat di halangi oleh aparat kepolisian yang dipimpin oleh Kapolri muda Bapak Tito Karnavian. Beriring waktu isu PKI masih saja terdengar baik itu di media sosial maupun di lapangan. Negara indonesia adalah negara yang terdiri dari multi etnis dari berbagai bangsa. Salah satu bangsa yang sangat ber-pengaruh dan mempunyai peran penting adalah bangsa arab, akan kan Indonesia menjadi negara arab?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...