Selasa, 29 Oktober 2019

Gempa kuat melanda Filipina selatan, cedera dilaporkan





Berita Ekonomi Asia


Gempa berkekuatan 6,6 melanda Filipina selatan Selasa, kata ahli geologi, yang menyebabkan luka-luka dan kerusakan bangunan di wilayah yang masih terhuyung-huyung akibat gempa yang mematikan sebelumnya. Penduduk setempat yang ketakutan melarikan diri ke jalan-jalan setelah gempa dangkal, yang melanda Pulau Mindanao ketika sekolah dan kantor dibuka untuk hari itu. "Balai kota kami telah dihancurkan," kata Reuel Limbungan, walikota Tulunan, sebuah kota dekat pusat gempa. "Kami menerima banyak laporan cedera, tetapi kami harus mengonfirmasinya," katanya kepada AFP. Tim penyelamat telah mulai menyebar untuk menilai kerusakan di wilayah itu, tempat layanan listrik dan telepon dihancurkan oleh kekuatan gempa. "Adalah mungkin untuk memiliki gempa susulan lainnya yang dapat menambah kerusakan. Orang-orang harus tinggal di luar untuk saat ini," kata Renato Solidum, kepala lembaga seismologi Filipina. Survei Geologi AS mengatakan, gempa awal diikuti oleh sejumlah gempa kecil, termasuk gempa berkekuatan 5,8. Getaran yang terus-menerus menyebabkan kegelisahan di tanah, dengan orang-orang menolak untuk masuk kembali ke dalam gedung karena takut terperangkap dalam keruntuhan yang terjadi. Sekolah-sekolah di seluruh wilayah telah ditutup sebagai tindakan pencegahan. 

Daerah itu masih menderita dampak gempa berkekuatan 6,4 yang melanda kurang dari dua minggu lalu, menewaskan sedikitnya lima orang dan merusak puluhan bangunan. Warga melarikan diri dari rumah di wilayah Mindanao dan sebuah mal terbakar di kota General Santos tak lama setelah gempa melanda pada 16 Oktober. Filipina adalah bagian dari "Cincin Api" Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik yang kuat yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. Salah satu gempa paling mematikan yang melanda Filipina baru-baru ini adalah pada bulan April, memprovokasi runtuhnya sebuah bangunan di dekat ibukota Manila. Paling tidak 16 orang tewas ketika bangunan itu terbakar di provinsi Pampanga yang paling parah dilanda. Bangunan bertingkat tinggi di ibukota bergoyang setelah gempa April, meninggalkan beberapa dengan retakan besar di dinding mereka. Ribuan pelancong terdampar setelah otoritas penerbangan menutup Bandara Clark sekunder, yang terletak di lokasi bekas instalasi militer AS yang terletak sekitar satu jam perjalanan ke utara ibukota.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...