Sabtu, 05 Oktober 2019

Muhammad memenangkan 400m rintangan emas dengan rekor dunia

Dalilah Muhammad dari Amerika Serikat menghasilkan rekor dunia baru dalam pertempuran lari rintangan 400 meter dengan rekan senegaranya Sydney McLaughlin untuk mengklaim emas Kejuaraan Dunia pada hari Jumat. Juara Olimpiade 2016 ini meraih emas dengan catatan waktu 52,16 detik di Stadion Khalifa, mengalahkan rekor dunianya sendiri sebesar 52,20 yang ditetapkan di Pengadilan AS di Iowa pada bulan Juli. McLaughlin, yang hanya menyelesaikan kumis di belakang, mengambil perak dengan waktu 52,23 sementara perunggu pergi ke Rushell Clayton dari Jamaika dalam waktu 53,74. "Ini sangat berarti," kata Muhammad. "Saya hanya ingin gelar juara dunia tetapi memecahkan rekor dunia lagi sangat fantastis," tambah pemain New Yorker berusia 29 tahun itu. 

"Senang rasanya berkumpul bersama ketika itu yang paling penting. Saya bahkan tidak tahu siapa yang memenangkan lomba. Saya hanya ingin melihat siapa yang menang dan kemudian saya perhatikan ketika mereka mengatakan rekor dunia bahwa saya telah memecahkannya." Itu adalah cicilan klasik lain dari persaingan Muhammad dan McLaughlin di lintasan. McLaughlin, 20, telah mengalahkan Muhammad dua kali tahun ini, memenangkan Piala Diamond di Zurich pada bulan Agustus serta di Bislett Games di Oslo pada bulan Juni. Tetapi Muhammad, yang telah memecahkan rekor dunia berusia 16 tahun dengan kemenangannya di persidangan pada bulan Juli, tidak berminat membiarkan McLaughlin menang pada hari Jumat. Muhammad, yang ditarik di jalur enam, berkobar jauh dari awal, meluncur lurus ke belakang dengan kecepatan terik. 

Datang dari tikungan terakhir, Muhammad telah memimpin beberapa meter dan sepertinya McLaughlin akan menariknya masuk. Tetapi ketika garis finis memberi isyarat, Muhammad menendang keras dan hanya menahan McLaughlin yang dengan cepat menutup untuk mendapatkan emas. "Saya tahu ini akan menjadi balapan yang cepat, tetapi saya tidak mengharapkan rekor dunia," kata Muhammad. McLaughlin menghibur dirinya dengan perak. "Saya tahu itu akan cepat tetapi saya tidak berpikir itu akan secepat itu," katanya. "Aku melakukan semua yang aku bisa dan setidaknya AS punya satu-dua. Aku masih muda dan setiap hari di sini adalah pengalaman baru. Aku hanya lelah." McLaughlin meledak ke tempat kejadian pada tahun 2016, ketika sebagai 16 tahun ia memenuhi syarat untuk tim AS untuk Olimpiade Rio. Dia mengakui sudah memikirkan Olimpiade Tokyo tahun depan. "Olimpiade selalu ada di pikiran saya, tetapi pertama-tama, saya harus menyelesaikan musim dan kemudian saya bisa pulang dan bersiap-siap untuk itu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...