Selasa, 17 April 2018

Platform Media Sosial sebagai Alat untuk Komunikasi Politik: Tantangan dan Peluang dalam Mempromosikan Pemerintahan yang Baik dan Demokrasi di Indonesia

Berita Ekonomi Asia -- Blog Individu # 8 (Rossy Verona) (Gambar milik Berita Ekonomi Asia Latar belakang Penggunaan muka Berita Ekonomi Asia dan platform media sosial telah menyebabkan perubahan besar dalam komunikasi politik khususnya di Indonesia.Ada lebih dari 11 juta pengguna Facebook di Jakarta dan 29 juta Twitter dan 1,3 juta pengguna LinkedIn di Indonesia.Mereka adalah sumber target untuk politisi danective Artikel ini akan memeriksa dampak media sosial sebagai salah satu alat komunikasi politik di Indonesia dalam mempromosikan pemerintahan yang baik dan demokrasi.Ini juga menguraikan tantangan dan peluang menggunakan media sosial sebagai alat untuk komunikasi politik di Indonesia.

Berita Ekonomi Asia -- Blog kemudian akan mengusulkan opsi kebijakan dan rekomendasi yang sesuaiekspresi yang merupakan bagian penting dari demokrasi.Akses ke informasi dan keterlibatan partisipatif adalah beberapa fitur utama dalam mempromosikan demokrasi dan tata pemerintahan yang baik, terutama dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.Namun, informasi yang viral dan tidak terverifikasi melalui media sosial harus menjadi panggilan kebangkitan bagi Indonesia untuk menemukan keseimbangan yang tepat untuk memastikan bahwa media sosial bertindak lebih sebagai fasilitator, bukan sebagai penyebab.Indonesia perlu memastikan bahwa media sosial tidak akan disalahgunakan untuk memancing kecaman publik atau menyesatkan informasi melalui berita bohong, khususnya pada isu-isu politik yang sensitif.

Berita Ekonomi Asia -- Analisis Trend Media sosial telah lama dianggap sebagai salah satu alat yang paling efektif bagi para pemimpin politik di seluruh dunia untuk terlibat dengan publik.Presiden Joko Widodo adalah politisi pertama di Indonesia yang benar-benar memahami kekuatan media sosial.[I] Dia telah berhasil memanfaatkan jangkauan media sosial yang kuat.Dia memiliki lebih dari tujuh juta pengikut di Twitter, 6.9 m¥ suka di Facebook, 3 juta pengikut Instagram, dan lebih dari 200.000 pelanggan di YouTube.

Berita Ekonomi Asia -- [ii] Dia mempromosikan nilai, kebijakan, dan programnya yang menarik generasi muda yang juga pengguna media sosial yang aktif, kelompok kelas menengah terdidik, dan individu politik terang-terangan.Media sosial di Indonesia membantu meneliti pekerjaan pejabat publik, memaksakan diberlakukannya kebijakan pemerintah, dan menjatuhkan pejabat korup.Publik di Indonesia mendukung perjuangan melawan korupsi, karena mereka memahami betapa korupsi meruntuhkan ekonomi dan kredibilitas negara.Kasus-kasus korupsi dibahas secara terbuka di media, dan di media sosial, membawa isu-isu tersebut menjadi viral.

Berita Ekonomi Asia -- Dalam Indeks Persepsi Korupsi 2016, Indonesia bergerak naik dari peringkat 107 pada tahun 2015 menjadi 88 pada tahun 2016 untuk peningkatan birokrasi dan layanan publik di negara tersebut.[Iii] Dalam hal demokrasi, media sosial juga mempengaruhi pemilihan nasional dan lokal di Indonesia.Media mewakili demoatisasi informasi, sedangkan promosi informasi dan ide publik melalui media sosial berkontribusi pada transparansi dan akuntabilitas.Pemangku kepentingan dalam pemilihan, dari kandidat hingga masyarakat sipil dan pemilih, menggunakan media sosial untuk lebih terlibat satu sama lain.

Berita Ekonomi Asia -- Indonesia, bagaimanapun, telah meningkatkan perhatiannya terhadap intensitas disinformasi yang berkembang di media sosial.Berbagi berita palsu atau komentar provokatif di media sosial dapat menyebabkan ketegangan politik.Informasi dan berita palsu bukanlah hal baru di Indonesia.Hoax ditemukan di hampir setiap era, dari Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo.

Berita Ekonomi Asia -- Berita palsu sering menipu baik orang-orang dan pejabat pemerintah dengan berbagai motif mulai dari menghasut kemarahan hingga keuntungan pribadi.[Iv] Opsi Kebijakan Media sosial dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk komunikasi politik di Indonesia dalam mempromosikan tata pemerintahan yang baik dan demokrasi.Untuk memastikan kelancaran proses tersebut, Indonesia harus mempertimbangkan untuk memilih optio berikutns.Pertama, Indonesia harus mengatasi tantangan menggunakan media sosial secara efektif dalam komunikasi politik melalui kampanye kesadaran publik.

Berita Ekonomi Asia -- Dengan demikian, Indonesia perlu mengatasi masalah yang terkait dengan berita palsu dan melek Berita Ekonomi Asia Netizen perlu dilibatkan dalam kampanye untuk menghasilkan komunikasi yang positif dan produktif di media sosial yang konsisten dengan nilai-nilai budaya Indonesia.Indonesia juga perlu memperkuat peraturannya agar media sosial tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau meningkatkan sentimen terhadap kelompok mana pun.Kedua, Indonesia harus melibatkan kerja sama dengan negara lain untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan kebijakan untuk lebih melatih komunikasi politik melalui penggunaan media sosial.Pilihan ini akan memberikan lebih banyak paparan dan referensi bagi Indonesia untuk menangani kasus-kasus serupa dalam melakukan komunikasi politik online dengan publiknya.

Berita Ekonomi Asia -- Pelajaran yang dipetik dari negara lain juga akan memperkaya strategi pendekatan iklan Indonesia di impomenjaga akurasi saat menyebarluaskan kebijakan tertentu ke khalayak publiknya.Rekomendasi Mempertimbangkan perkembangan yang disebutkan di atas, disarankan agar dua opsi diambil secara bersamaan.Berita Ekonomi Asia dan media sosial secara bertahap telah diterima sebagai sumber informasi terpercaya di antara orang Indonesia.Alat digital telah digunakan oleh orang Indonesia untuk menanggapi masalah mulai dari bencana alam hingga ketidaksetaraan.

Berita Ekonomi Asia -- Banyak orang Indonesia yang merangkul kecenderungan ini dan Pemerintah perlu menyeimbangkan kecenderungan ini dengan minatnya yang terus meningkat.[i] http:Seperti ini: Seperti Memuat ...Terkait .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...