Sabtu, 26 Oktober 2019

Boeing berjanji untuk mengubah 737 perangkat lunak Max ketika Indonesia merilis laporan kecelakaan Lion Air

Boeing mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang membahas rekomendasi keselamatan yang diajukan oleh penyelidik Indonesia tentang pesawat 737 Max-nya untuk memastikan bahwa kecelakaan fatal "tidak pernah terjadi lagi." Janji itu merupakan bagian dari respons panjang Boeing terhadap laporan akhir dari Komite Keselamatan Transportasi Nasional Indonesia ke dalam kecelakaan penerbangan Lion Air tahun lalu. Para penyelidik menyalahkan desain Max yang buruk dan kurangnya pengawasan regulasi dari Administrasi Penerbangan Federal AS, bersama dengan kesalahan kru penerbangan. Badan tersebut berencana untuk membuat laporan tersebut dipublikasikan pada hari Jumat, kira-kira setahun setelah pesawat 737 Max 8 menabrak Laut Jawa. Semua 189 orang di dalamnya meninggal. Menjelang publikasi laporan, para penyelidik mengadakan konferensi pers di Jakarta.

Ringkasan laporan menyalahkan kecelakaan pada "asumsi" yang salah yang dibuat selama desain dan sertifikasi 737 Max tentang bagaimana pilot akan merespons kegagalan fungsi oleh Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS). CNN melihat presentasi ringkasan awal minggu ini. Siaran pers yang merinci temuan laporan itu juga dirilis Jumat. MCAS menurunkan hidung pesawat ketika menerima informasi bahwa pesawat terbang terlalu lambat atau curam, dan berisiko macet. Sistem itu rentan karena mengandalkan sensor single angle of attack (AOA), kata para peneliti. Sensor AOA pada pesawat Lion Air mengalami masalah pada penerbangan sebelumnya dan diganti. Tetapi awak pemeliharaan dan pilot maskapai tidak dapat mengidentifikasi masalah karena salah satu fitur keselamatan pesawat - peringatan AOA Disagree - tidak "diaktifkan dengan benar selama pengembangan Boeing 737-8 (Max)," kata mereka. Boeing telah mengakui fitur ini yang seharusnya standar hanya diaktifkan untuk maskapai yang membeli upgrade opsional, dan mengatakan bahwa itu akan memperbaiki masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.

  Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...