Orang Eropa yang ingin membeli Honda yang ditenagai secara eksklusif oleh bensin atau solar perlu bertindak cepat. Pembuat mobil Jepang mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka hanya akan menjual kendaraan listrik dan hybrid di Eropa mulai tahun 2022, tiga tahun lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya. Honda (HMC) mengatakan bahwa jadwal dipercepat mencerminkan kepercayaannya pada teknologi hijau dan perubahan peraturan yang telah menjungkirbalikkan industri di Eropa. "Laju perubahan dalam regulasi, pasar, dan perilaku konsumen di Eropa berarti bahwa pergeseran menuju elektrifikasi terjadi lebih cepat di sini daripada di tempat lain," kata Tom Gardner, wakil presiden senior di Honda. Pembuat mobil mengatakan akan meluncurkan enam model baru di Eropa selama tiga tahun ke depan untuk memenuhi tujuannya, termasuk versi hybrid Jazz yang mulai dijual tahun depan. Perlombaan menuju mobil yang lebih bersih sedang berlangsung secara global, dan para pembuat mobil berinvestasi besar-besaran untuk menghindari ketertinggalan.
Pabrik sedang dirombak untuk menghasilkan model-model baru, dan produsen mobil mengambil baterai. Salah satu pendorong terbesar adalah kebutuhan untuk memenuhi standar emisi yang ketat di Cina dan Eropa. Raja pembuat mobil Jerman, Volkswagen (VLKAF) menghabiskan € 30 miliar ($ 34 miliar) selama lima tahun ke depan untuk membuat versi listrik atau hibrida dari setiap kendaraan di jajaran produknya, dan berencana untuk meluncurkan 70 model listrik baru pada tahun 2028. Perusahaan mobil terbesar Korea Selatan, Hyundai, mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya berencana untuk berinvestasi 41 triliun won ($ 35 miliar) ke mobil listrik dan mengemudi mandiri pada tahun 2025. Hyundai (HYMTF) berencana untuk merilis 23 jenis kendaraan listrik pada saat itu, membuat kira-kira setengah dari formasi baru. Pada tahun 2040, mobil listrik dapat mencapai 57% dari seluruh penjualan mobil penumpang di seluruh dunia, menurut analisis oleh Bloomberg New Energy Finance.
Berita Ekonomi Asia, Berita Ekonomi Asia Terkini, Berita Ekonomi Asia Hari Ini, Berita Ekonomi Asia dan Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menimbang Risiko Inflasi, Resesi, dan Stagflasi dalam Perekonomian A.S.
Prospek ekonomi makro terus mendominasi agenda eksekutif. Tahun lalu, ketika permintaan melonjak dan rantai pasokan tersendat, banyak peru...
-
Berita Ekonomi Asia -- oleh Andre Vltchek, Berita Harian Internasional di Cina.26 November 2018 Sebagian besar dari mereka yang memiliki k...
-
Boeing mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang membahas rekomendasi keselamatan yang diajukan oleh penyelidik Indonesia tentang pesaw...
-
Lion Air Group menutup tujuh rute anak usahanya, Wing air karena dinilai merugi. Salah satu penyebab kerugian itu adalah harga bahan bakar y...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar